BANTAENG - Sekitar 300 kepala sekolah dari tingkat PAUD hingga SMP/MTs se Kabupaten Bantaeng, menghadiri acara Leadership Training For Headmaster, di Gedung Balai Kartini, Bantaeng, Sulawesi Selatan, Kamis, 4 Agustus 2022.
Acara yang mengangkat tema "Saatnya menjadi pemimpin yang Tangguh Profesional dan Berpengaruh", terlaksana atas kolaborasi Pemkab Bantaeng (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng) dan Anhar Foundation, serta Forum Anak Butta Toa Bantaeng.
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
Ada yang menarik para undangan ketika Drs Muhammad Haris, M.Si yang diketahui sebagai Kepala Dinas dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng menyerahkan sementara jabatannya kepada Resky (14), (Peserta didik dari SMP Negeri 1 Bantaeng) terhitung selama pelaksanaan kegiatan tersebut.
Muhammad Haris beralasan, Agar menjadi spirit internal pribadi untuk menjadi motivasi kepada dirinya menjadi generasi-generasi yang lebih baik lagi ke masa-masa yang akan datang.
"Kita sepakat dengan Forum Anak Butta Toa yang menginginkan generasi anak Didik di Kabupaten Bantaeng adalah generasi yang bisa menjadi pemegang tongkat estafet kepemimpinan di masa-masa yang akan datang", Jelas Drs.Muhammad Haris.M.Si.
Bertindak sebagai Narasumber dihadapan para kepala sekolah, Drs Muhammad Haris memaparkan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan agar para pendidik dan pemimpin di sekolah dapat lebih tangguh dan lebih serius lagi untuk menapaki setiap tugas peran dan fungsinya.
"Agar kita semua paham apa konsep sebagai leader maupun interpreneurship untuk kemudian mengembangkan dan mengimplementasikan di satuan kerja masing-masing", Kata Muhammad Haris.
Dia berharap peserta kegiatan tersebut dapat memahami perubahan paradigma pendidikan di Indonesia tentang tranformasi kurikulum pendidikan.
"Memang penerapan atau implementasi dari kurikulum nanti pada tahun 2024, akan tetapi membutuhkan tahapan-tahapan untuk kemudian kita memahaminya", Ucapnya.
Dia memaparkan, Dimana pemerintah Republik Indonesia khususnya Kementerian riset dan teknologi memberikan waktu untuk memahami sekaligus mencoba mengimplementasikannya.
Muhammad Haris juga membawakan materi yakni pemimpin merdeka belajar dengan menyasar bagaimana ide tentang kepemimpinan transformatif yang kemudian menjadi starting point.
Muhammad Haris mengakui terdapat beberapa hal yang menjadi Miss konsepsi kepemimpinan khususnya di Dunia pendidikan.
"Terkadang di antara kita selalu mengutamakan kewibawaan sehingga gerak prilaku kita itu ditakar sehingga kelihatan bukan kita", Kata Muhammad Haris.
Menurutnya, Pemimpin itu tidak harus ditakuti, Namun dapat memahami emosi, karateristik dan keinginan serta dapat memberi solusi.
Dia mencontohkan ketika seorang bawahan datang menghadap dengan suatu beban pikiran, Dan ketika keluar pintu ruangan beban tersebut sudah tidak membelenggu lagi maka itu menurut Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng, Drs Muhammad Haris, M.Si, Adalah pemimpin yang memberi Solusi, Pemimpin yang baik untuk dapat menciptakan sesuatu yang baik.
Sementara itu, Mr. Anharu Haris, S.Pd.I (CEO Anhar Foundation) menjadi hadir menjadi pemateri khusus bagaimana membangun interpreneur seorang pemimpin yang tangguh Profesional dan tangguh.
Dia menguraikan baginya pemimpin itu tidak sekedar ilegal formal tapi mampu memahami urusan perubahan khususnya dilingkungan sekolah, Dan termasuk punya kemampuan membawa kondisi awal organisasi ke kondisi tujuan.
Penulis: Ryawan